Langsung ke konten utama

Mengukur Tingkat Intelegensi (Tingkat kecerdasan Seorang Anak) Rumus IQ Seseorang



Tingkat kecerdasan seorang anak, yang dituntut secara metodik oleh IQ (intelligentia quotient), memegang peranan penting untuk suksesnya anak dalam belajar. Kalau menurut kitab "ta'limul muta'alim" disebut dengan istilah dzaka (ذكاء) , yang berarti kecerdasan atau intelegensia.

Diantara faktor yang paling mempengaruhi tingkat kecerdasan adalah garis keturunan atau genetika. Kalaumenurut istilah kitab kuning disebut dengan istilah nasab. Maka tidak mengherankan jika dalam riwayat-riwayat hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. menjadikan nasab sebagai salah satu aspek yang harus dipertimbangkan dalam masalah pernikahan. Hal ini ini diperkuat oleh eh eh penyelidikan para ahli bahwa di samping faktor gizi makanan yang cukup daya tangkap sangat dipengaruhi genetika yang dibawa dari family ayah dan ibu.

IQatau daya tangkap ini dianggap tidak akan berubah sampai seseorang kecuali bila ada sebab-sebab kemunduran fungsi otak seperti ketuaan kecelakaan, dan lain-lain. Daya tangkap yang tinggi memudahkan seseorang murid belajar dan memahami berbagai ilmu. Daya tangkap yang kurang merupakan penyebab kesulitan belajar para seorang murid, di samping faktor-faktor lain seperti, gangguan fisik demam lemah sakit-sakitan dan gangguan emosional.

Secara disini untuk menentukan IQ seseorang, adalah pada saat ia mulai pandai berkata-kata. memang benar agaknya, ada hubungan langsung antara kesanggupan bahasa si anak dengan IQnya. Apabila seorang anak dengan IQ yang tinggi mulai masuk sekolah, dengan segera penguasaan bahasa atau kata-katanya semakin tinggi dan perbendaharaan kata-katanya semakin banyak pula para sarjana menetapkan rumus kecerdasan umum atau IQ itu sebagai berikut:
Usia mental anak dibagi dengan usia sesungguhnya kemudian dikalikan 100 sama dengan IQ.
kita ambil contoh anak pada usia 3 tahun telah punya kecerdasan anak yang rata-rata baru bisa berbicara seperti itu pada usia 4 tahun dan ini disebut usia mental. Dengan demikian IQ si anak adalah 3/4 kali 100 ialah 133. Interpretasi atau penafsiran IQ adalah sebagai berikut: (boleh ditambah atau dikurangi 10 karena belum ditemukan percobaan yang lebih tepat untuk mengukur IQ)
Genius hampir-hampir di atas 140
Sangat super 120-140
Super 110-120
Normal 90-110
Bodoh 80-90
Perbatasan 70-80
Moron ataupun dungu 50-70
IMB achille ataupun pandir ataupun sinting 25 sampai 50
Idiot ataupun cacat otak 0 sampai 25

Usia mental biasanya ditentukan dengan suatu serial tes,, dimana tes dari stanford-binet adalah yang paling terkenal. Usia sesungguhnya dari anak-anak usia sejak lahir dalam tahun misalnya 5 tahun, 6 tahun, 7 tahun, dan sebagainya. Istilah hampir-hampir genius paling banyak digunakan oleh psikologi sampai tiba saatnya kelak sang anak dewasa dan memperlihatkan kebolehannya untuk menggunakan IQ diatas 140 dan dengan demikian berhak mendapat julukan genius.

Komentar